Beberapa pantun setelah lama tidak mengideakan pantun.
Pantun seorang ayah.
Kamu "cempedak di luar pagar",
Kenalah "berakit-rakit ke hulu",
Ayah kan "pisang emas belayar",
Kenapa "keranjimu" masih "di perahu"?
Pantun kekasih.
"Antara masak" - "menuai padi",
"di tapak tangan" - "anak sembilang",
Dia "tiga kucing berlari",
tawakkalmu masih "sumur di ladang"?
No comments:
Post a Comment